Kamis, 15 Juli 2010

Cimory Resto, Menikmati Aneka Olahan Sapi di Bukit Mega Mendung

KAWASAN Puncak menjadi obyek wisata favorit di Kabupaten Bogor. Dulu, mungkin Rindu Alam restoran paling favorit dengan pemandangan alam menawan. Kini, berderet restoran dengan aneka ragam menu nyaris serupa selalu penuh sesak oleh warga ibukota yang menikmati weekend di kawasan ini.

Jika Anda mendengarkan live traffic report di radio, salah satu titik kemacetan kawasan Puncak ada di Cimory Resto. Sejak dibuka Februari 2006, Cimory semakin berkembang dan menarik banyak pengunjung.

Sejarah berdirinya Cimory Resto terbilang panjang. Awalnya, Bambang Sutantio, sang pemilik, menjadikan tanah yang terletak di Jl Raya Puncak KM 77 ini sebagai pabrik susu pada 2004.

Niat lulusan Food Technology sebuah universitas di Jerman ini hendak mensejahterakan peternak sapi melalui produk susu dan yogurt Cimory, ternyata sukses.

“Untuk menghadirkan produk, Pak Bambang memutuskan membuka kafe pada 2006,” cerita Indesa Saputri, Public Relations MACRO, group of companies yang juga membawahi Cimory Resto.

Melihat respon masyarakat yang positif, Liana Ali, istri pemilik, mengembangkan pilihan menu. Tak cuma ngemil sosis sambil minum susu, Cimory menambah sejumlah makanan berat ke daftar menu.

“Moto kami, sehat itu enak. Jika di Jakarta banyak kafe menawarkan menu kopi dan bir, di sini kami sajikan susu dan yogurt,” jelas Desa.

Ragam sosis menjadi menu utama Cimory. “Sosis Cimory bebas bahan pewarna. Murni warna daging,” ucap wanita yang besar di Bandung ini.

Coba Rugby Cheese Sausages. Sosis sapi-ayam dengan keju, disajikan bersama mashed potato dan aneka sayuran, memakai saus jamur layaknya steak. Sosis tebal dengan aroma keju terasa menggemaskan saat berpadu dengan saus jamur. Atau Cheese Omelette & Sausage, menu favorit buat sarapan.

Masakan Indonesia seperti Sup Buntut Goreng dan Iga Sapi Bakar juga dicari pengunjung. Sebagai penutup, reguk rasa asam-segar-sehat Blueberry Milk Shake.

Sembari menyantap, mata Anda akan dimanjakan dengan hijaunya Bukit Mega Mendung. Duduk di area resto bagian belakang, bukit yang menjadi pertemuan Gunung Gede dan Pangrango ini dijamin menyejukkan mata Anda.

“Ini sesuai konsep kami, resto keluarga bernuansa pegunungan. Saat ini kami sedang menyiapkan resto Cimory 2 dengan pemandangan sungai,” ungkap Desa.

Meski telah menjadi restoran dengan kapasitas 1000 orang, area pabrik susu masih dipertahankan. Jika ingin ikut factory tour, Anda cukup mengajak rombongan minimal 20 orang dengan harga 20 ribu per pax.

Di area belakang, terdapat mini farm dan tempat bermain anak. Sementara Anda dan pasangan menikmati indahnya Bukit Mega Mendung sambil mendengarkan alunan live music dari band lokal yang hadir bergantian, biarkan buah hati menikmati jungkat-jungkit dan ayunan di belakang resto.

Jika berkunjung saat long weekend, siap-siap waiting list. Menurut Desa, di akhir pekan Cimory Resto rata-rata kedatangan 2000 pengunjung lebih. Kapasitas parkir 400 mobil pun tak mampu menampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar