Jumat, 16 Juli 2010

Pulau Bidadari: Eksotisme Pulau dengan Kenyamanan Fasilitas

Pulau Bidadari (Hono/BI)

UNTUK Anda yang ingin merasakan liburan ala “hide and away”, tapi belum bisa menanggalkan unsur “kenyamanan”, bisa menjajal liburan ke Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu. Hanya 20 menit dengan menggunakan kapal dari Pantai Marina Jaya Ancol, Jakarta.

Pertama menjejakkan kaki di pulau paling dekat dengan Jakarta itu, Anda disuguhi sebentuk area pantai yang landai. Bagi yang gemar berjemur atau sekadar bercengkerama dengan api unggun, sangat cocok.

Dan kami harus menyebut ini sesuatu yang spesial dari Pulau Bidadari, karena baru ada tahun ini. Manajer resor, M. Husin Munir mengatakan, “pantai spesial” itu baru digarap sekitar 2 bulan terakhir dan direncanakan siap pakai pada musim liburan. Berawal dari keinginan pihak pengembang resor untuk lebih mengapresiasi kebutuhan wisatawan.

“Kami ingin menyediakan pantai untuk turis yang suka berjemur dan mereka yang gemar bermain di pantai. Kami membersihkan area dari bulu babi dan batu koral berbahaya. Jadi aman bagi mereka yang berkunjung bersama keluarga dan anak-anak,” papar Husin.

Pantai ini jadi semakin spesial karena letaknya yang langsung menghadap ibu kota. Ketika menikmatinya di waktu malam, Anda akan mendapat bonus pemandangan lampu-lampu kota Jakarta yang menawan. Sedangkan di pagi hari, Anda bisa menikmati sunrise.

Pulau Bidadari, sejak mulai beroperasi sebagai resor pada tahun '70-an, lebih dikenal sebagai lokasi meeting dan gathering instansi perkantoran.

Namun, beberapa tahun terakhir, pulau yang memiliki luas sekitar 7,5 hektar mulai melakukan peningkatan fasilitas untuk pengunjung tipe keluarga. Selain pantai yang aman, ada juga fasilitas outbond untuk anak, children playground area, kolam rainbow ball, dan arena swimming with the dolphin.

“Kalau dulu ada orangtua yang membawa anak-anaknya liburan ke sini, rata-rata tidak betah berlama-lama. Karena anak-anak tidak memiliki sarana bermain yang seru,” kata Husin.

“Tapi sekarang, mereka bisa menambah hari menginap, karena anak-anak betah.” Kolam rainbow ball misalnya, sebuah kolam dangkal yang diisi bola warna-warni terapung yang menceriakan. Pas untuk anak-anak balita yang terkadang rewel di kala liburan.

Jangan khawatir, para pengunjung dewasa tidak kekurangan fasilitas hiburan. Ada water sport yang menantang adrenalin, 5 meja biliar untuk sekadar kongko bareng sahabat, permainan ATV dan layanan three cruiser island, dan sebagainya.

Untuk yang mau sedikit berkeringat, ada sepeda yang disewakan dengan lintasan yang menarik. Sambil mengitari pulau dan melihat habitat biawak, Anda bisa mampir ke benteng keberuntungan Martello Castle yang telah berdiri sejak zaman Belanda.

“Sebelumnya ini (benteng) terkubur. Kami menggali hingga puingnya nampak seperti sekarang. Indah,” kata Husin. Indah sekaligus sedikit angker, tapi pastinya seru untuk berfoto-foto. Lelah menjelajah pulau, pengunjung bisa menginap di darat atau di laut, lho!

Pulau Bidadari menyediakan kamar jenis land cottages dan floating cottages dengan tipe deluxe, family, dan suite room. Kamar terbuat dari rangkaian kayu, memberi kesan eksotis.

Di luar itu semua, ada satu fasilitas paling membanggakan yang dikatakan Husin jarang dimiliki tempat-tempat wisata pulau. Yaitu ketersediaan air bersih. Biasanya, wisata “hide and away” ke pulau, kita hanya akan disuguhi air yang beraroma, terasa asin dan licin di kulit.

Untuk mereka yang berjiwa petualang, bukan masalah besar. Lain halnya dengan mereka yang masih menginginkan “kenyamanan”. Husin menyebutkan air bersih dengan PH 7 itu hasil dari teknologi water treatment yang bekerja 8 jam pada setiap prosesnya, dengan air yang berasal dari tanah.

"Dengan air itu, kami sudah bisa memenuhi hingga kebutuhan air minum. Dan itu cukup untuk dua hari dalam kondisi tamu penuh,” kata Husin. Tidak percaya? Di dekat lobi ada kolam ikan koi sebagai biotest.

“Kalau melihat ikan-ikan koi itu kolaps, pasti air hasil treatment tidak layak konsumsi,” jamin Husin.

Anda berminat menyambangi Pulau Bidadari? Untuk yang datang perorangan atau dalam grup kecil, harus taat pada jam keberangkatan dan kepulangan kapal yang telah ditentukan pihak resor.

Jadwal keberangkatan reguler adalah setiap hari pukul 11.00 WIB. Sedangkan jadwal keberangkatan paling akhir yang sifatnya tentatif setiap harinya adalah pukul 13.30 WIB. Dengan satu jadwal kepulangan kembali ke Jakarta, pukul 18.00 WIB.

Kalau ingin terlepas dari jadwal itu, Anda harus membentuk rombongan sejumlah minimal 50 orang. Mau berangkat subuh atau pulang pagi, akan dilayani.

“Ada kelompok yang mau melihat sunrise, mereka berangkat dari Marina jam 4 pagi,” kata Husin memberi contoh. Mari cicipi eksotisme dan kenyamanan Pulau Bidadari!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar